:.
Sukses tidaknya mempelajari seks oral sangat tergantung bagaimana Anda memperlakukan tubuh. Setiap individu adalah pakar titik-titik egeronik di tubuhnya masing-masing. Hanya keterbukaan yang membuat pasangan mampu mengetahui dan memahami titik-titik fantastik itu.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam seks oral? Perhatikan dan pahami poin-poin di bawah ini:
Bahasa Isyarat
Lewat bahasa isyarat merupakan cara terbaik mengomunikasikan teknik seks oral ke pasangan. Hindari mengucapkannya secara langsung. Ini akan membuatnya gerah, atau kehilangan mood.
Cara yang paling gampang adalah menstimulasikannya dalam gerakan saat dia mengoral Anda. Gerakan itu bisa berupa tarikan napas yang tersengal-sengal nikmat, lenguhan, erangan atau goyangan kepala. Pasangan Anda akan tanggap sentuhan mana yang Anda sukai. Dia akan mengarahkannya menjadi lebih nikmat, dan lebih tertuju.
Ketika pasangan menekankan pinggulnya atau memegangi kepala Anda, itu merupakan sebuah tanda kenikmatan atau suka pada jelajahan Anda.
Untuk menambah romantisme dan gairah Anda bisa ucapkan sensasi itu. Kata - kata ekspresi positip, "Ya Ya", "Bagus, terus-terus ", " Lebih pelan sedikit " bisa mewakilinya. Hindari mengucapkan, "Aduh, kok begitu", atau, "uh! Sakit". Ini akan mengganggu suasana yang sudah terbangun.
Ciptakan Stimulan
Bercinta biasanya jauh lebih mudah dipraktikkan daripada didiskusikan. Untuk seks oral, jangan terlalu transparan memintanya. Cukup dengan tanda. Misal, ambil tangannya, dan letakkan di kemaluan Anda. Bayangkan jika dia beraksi dengan lidahnya. Dari situ, ajari dia cara seks oral yang baik. Beritahu dengan sangat sopan akan titik-titik sensitif Anda.
Selain itu, Anda bisa belajar memfantasikan secara langsung. Untuk menambah efek dramatis atur pencahayaan ruangan menjadi remang-remang redup. Bisa pula memakai pakaian Lingerie.
Pahami Gerak Pasangan
Dalam bercinta, setiap individu, memiliki gaya masing - masing. Pengakuan Imel, 29 tahun, bisa menjadi contoh. "Saya paling senang kalau suami saya bergairah. Dia pasti akan mendesis dan semakin mendekap dalam-dalam kepala saya untuk mengarahkan ke posisi yang benar-benar tepat. Menurut saya, dia tahu benar apa yang dia sukai tak perlu takut, anda menarik telinga, kepala pasangan dan menuntunnya ke posisi yang dikehendaki.
Respon Supportif
Jika Anda mengambil posisi berbaring sementara partner yang beraksi. Cara termudah memberitahu lokasi titik erogenik, cukup dengan menggeser pinggul ke posisi yang tepat. Sebagian perempuan akan mendorong atau meliukkan pinggulnya sewaktu ingin menunda orgasme, atau mencoba untuk duduk tegak untuk mengintensifkan gerakan.
Selagi pasangan berusaha melakukan sex oral, biarkan pakaian dalam tetap melekat. Pakaian berbahan sutera dan satin sangat diakui sensual. Oral seks tak harus berbaring dulu untuk menikmatinya.
Posisi apa pun bisa. tergantung dari Anda dan pasangan bagaimana berapresiasi.
Untuk menguasai trik berseks oral, bisa belajar dari sebuah kecupan.
Caranya? Lakukan teknik seks oral yang dikehendaki. Apa pun bentuk perlakuan yang diinginkan. Sampaikan lewat lidah, bibir serta tarikan napas dengan senang hati. Pasti partner akan membalasnya dengan senang hati juga. Bisikkan, bila Anda suka dengan cara berciumnya. Serta sangat menghargai kemahirannya di bidang yang lain.
Atau Anda bisa mengawalinya dari foreplay erotik "memakan tapak tangan." Raih tapak tangan pasangan Anda, lalu jilat dan cium tangannya sesuai dengan wilayah sensitif yang dikehendaki. Dengan begitu, partner bisa meniru dan ganti melakukan dengan tapak tangan Anda. Anda harus tahu dengan persis di bagian tubuh mana yang perlu dielaborasi. Seberapa lama dan seberapa keras gerakannya.
Kalau pun Anda merasa tubuh kurang enak atau fit untuk melakukan seks oral, ingat pesan Joan Elizabeth Lloyd ini. "Ajak pasangan untuk mandi bersama, aroma sabun wangi pasti akan membangkitkan rasa percaya diri. Ini sebagai indikasi kalau pasangan Anda menyukai approachnya. Coba resapi apa yang Anda rasakan dan bukan yang ada di pikirannya. Tutup mata Anda. Biarkan fantasi menari-nari dan nikmati kebersamaan itu.
No comments:
Post a Comment